Drama Politik Asal Korea Terbaru Bertajuk Chief On Staff
Drama politik Asal Korea dari negeri Ginseng bertajuk Chief On Staff baru saja naik daun merangsek menuju nomer satu di kancah perfilman. Apabila kalian mengira bahwasannya semua oknum politik menyelesaikan pekerjaan dengan ‘tangan putih’ maka Kdrama ini berkata sebaliknya beda 180 derajat.
Mencoba menawarkan premis prasangka buruk, Chief On Staff garapan studio JTBC resmi mengudara pada 14 Juni 2019 lalu. Sang sutradara mengambil langkah berani dengan mengusung tema perpolitikan menjadi santapan utama dari keseluruhan cerita sehingga mengundang daya tarik tersendiri.
uradara film fenomenal Korea Selatan tersebut bernama Kwak Jung Hwan, seorang bertangan dingin berbekal segudang prestasi membanggakan meski masih muda. Sebut saja beberapa hasil garapannya sukses besar di pasaran lokal maupun manca negara, seperti Ms. Hammurabi, serta Local Hero.
Kursi kepemimpinan screen writer terisi oleh sosok Lee Dae Il, sementara peran tokoh sentral dalam drama ini tersebutlah Lee Jung Jae. Ia sebelumnya telah lebih dulu berhasil secara brilian bermain peran pada The Face Reader serta The Housemaid sehingga publik menyorotinya.
Meskipun stasiun televisi penanggung jawab jam tayang acara ini awalnya cukup pesimis, namun produser serta sutradara berusaha meyakinkan mereka. Berulang kali mereka mencoba menularkan semangat dari hasil sisi optimisme akan keyakinan penuh tentang keberhasilan film bertema nyentrik ini. Dengan beriinginanya berita ini muncul berita hakim agung amerka serikat yang meninggal dunia.
Drama Politik Asal Korea Chief On Staff Punya Sinopsis Mencengangkan
Dalam naskah cerita, terkuaklah sinopsis mencengangkan mengenai persaingan sengit antar pegiat politik supaya bisa mendapat kenaikan jabatan dalam kursi pemerintahan. Kisah ini sebagian besar akan berpusat pada satu tokoh mencolok bernama Slot Gacor sebagai anggota legislatif organisasi Song Hee Seob.
Jang Tae Joon juga punya peran ganda, yaitu terdaftar sebagai member senior partai Daehan dengan memiliki ketenaran cukup besar, selain itu Jang Tae Joon juga berperan sebagai salah satu lembaga pemerintahan yang mengatur kebijakan situs poker online di Korea Selatan. Kesimpulan sementaranya yaitu ia merupakan sosok orang terpandang serta terhormat di wilayah tempat ia berdomisili sembari mencari penghasilan untuk kebutuhan harian.
Jang Tae Joon bukan sekedar orang berstatus spesial, melainkan ia juga mengenyam pendidikan hingga tuntas di Universitas Kepolisian ibukota Seoul. Semakin menarik lagi manakala kita akan mengetahui sedari awal bahwa Tae Joon sempat berprofesi sebagai seorang detektif swasta.
Drama politik mendebarkan ini menggambarkan Tae Joon begitu cerdas berintelektual tinggi, serta senantiasa jitu melontarkan firasatnya setiap kali menghadapi kasus. Bukan drama namanya jika tidak penuh intrik, di mana Jang Tae Joon punya perilaku buruk, anti pati, serta pemikirannya serba busuk.
Tae Joon punya ambisius tingkat tinggi sehingga dirinya selalu terdorong mengejar puncak kesuksesan model apapun juga menghalalkan segala cara. Selidik punya selidik, ternyata ia begitu berhasrat menduduki jabatan penting pada lembaga nasional demi meluaskan lingkup wilayah dalam kuasanya.
Saling Tumpang Tindih Namun Tetap Menarik Kita Saksikan
Bagi kamu semua junior baru dalam kemahasiswaan jurusan politik, tidak ada salahnya mengikuti drama politik Chief On Staff paling baru. Mungkin memang terlihat saling tumpang tindih pada awalnya, namun percayalah film ini worth-it untuk masuk daftar tontonan kita.
Sebagian besar kritikus berpendapat, sensasi ketegangan berkelas serta elegan telah dapat langsung kita rasakan meski baru menapaki episode pertama. Tidak butuh penilaian terlalu sulit hanya demi sekedar memberikan penilaian positif kepada Chief On Staff sebagai suatu bentuk penghargaan tersendiri.
Sebagai pelopor sinetron bertajuk politik, Kdrama ini melebihi ekspektasi karena tidak ada seorang pun menyangka bahwa ia mampu merepresentasikan Situs Judi Slot Online panasnya konflik. Bagi kalian sumbu pendek apalagi berjiwa naif serta polos, agaknya harus menyiapkan mental sekuat mungkin karena cara pandang kalian bisa tercabik-cabik.
Luar biasanya, jalan penceritaan skenario sama sekali tidak mencerminkan benang kusut, walaupun jelas sekali lika-liku perebutan posisi terasa kental. Pemilihan deretan artis kenamaan papan atas pun tidak asal tunjuk, sehingga mereka membuktikan kualitas akting mumpuni yang mampu memuaskan dahaga penontonnya.
Contohnya saja sosok mendalangi Jang Tae Joon telah memanen segudang penghargaan bergengsi dari bidang showbiz, baik itu dalam negeri maupun mancanegara. Sebagai review singkat, drama politik Chief On Staff memiliki jadwal tayang selama sebulan, dengan peluru sebanyak 10 episode saja.